Gerakan 1000 Hari Menuju Bahagia: UPTD Kesos Lansia Budi Agung Salurkan Bantuan Wapres untuk Lanjut Usia di Luar Panti

Oleh: Caesar Tokan | Editor: Harno Bosko Minggu, 14 Desember 2025 | 00:11 WIB


Kepala UPTD Kesos Lansia, Fransiskus Xaverius Nong, S.Hut (kanan), Kepala Seksi Kesos Lansia Budi Agung, drg. Jeffrey Jap, M.Kes (kiri) Gerakan 1000 Hari Menuju Bahagia. Photo by Juljalali Keterangan foto: Kepala UPTD Kesos Lansia, Fransiskus Xaverius Nong, S.Hut (kanan), Kepala Seksi Kesos Lansia Budi Agung, drg. Jeffrey Jap, M.Kes (kiri) Gerakan 1000 Hari Menuju Bahagia. Photo by Juljalali

Kupang, NTT – Komitmen Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Dinas Sosial dalam memberikan pelayanan dan perlindungan kepada Lanjut Usia (Lansia) yang kurang mampu terus diperkuat. Hal ini terwujud nyata dalam pelaksanaan "Gerakan 1000 Hari Menuju Bahagia" yang diselenggarakan oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia (UPTD Kesos Lansia) Budi Agung di Kupang.

‎Dalam sebuah momen penuh kehangatan,Kepala UPTD Kesos Lansia di Kupang, Fransiskus Xaverius Nong, S.Hut dan Kepala Seksi Kesos Lansia Budi Agung, drg. Jeffrey Jap, M.Kes, terlihat berjabat tangan, melambangkan sinergi dan kolaborasi dalam menjalankan tugas mulia. Acara ini menjadi simbolisasi penyaluran bantuan sosial kepada para Lansia kurang mampu yang berada di luar panti.

‎Bantuan yang disalurkan merupakan amanah langsung dari Wakil Presiden Republik Indonesia. UPTD Kesos Lansia Budi Agung bertindak sebagai ujung tombak penyalur, memastikan bantuan tersebut tepat sasaran. Pada kesempatan ini, sebanyak 36 Penerima Manfaat (PM) Lansia di luar panti yang telah terdata dan memenuhi kriteria telah menerima bantuan tersebut.

‎Kepala UPTD Kesos Lansia, Fransiskus Xaverius Nong, S.Hut., menyampaikan bahwa kegiatan ini selaras dengan Visi dan Misi UPTD Kesos Lansia Budi Agung, yaitu: "Terwujudnya kesejahteraan sosial lanjut usia melalui pelayanan rehabilitasi sosial yang berkualitas, terintegrasi, dan berkelanjutan." Misi utamanya adalah memberikan pelayanan rehabilitasi sosial, baik di dalam panti maupun di luar panti (komunitas), serta memfasilitasi lansia agar dapat hidup mandiri, produktif, dan bermartabat.

Gerakan ini bukan hanya sekadar memberikan bantuan fisik, tetapi juga sebagai upaya untuk mengembalikan semangat hidup dan martabat para Lansia," ujar Fransiskus. "Bantuan dari Wakil Presiden ini adalah bukti nyata bahwa negara hadir dan tidak melupakan para orang tua kita, khususnya mereka yang berada dalam kondisi rentan.

‎drg. Jeffrey Jap, M.Kes, menambahkan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga. "Kepedulian Dinas Sosial Provinsi kepada Lansia yang tidak mampu adalah sebuah ikrar. Setiap tetes bantuan yang disalurkan adalah wujud konkret dari rasa hormat dan terima kasih kita kepada mereka yang telah membangun bangsa ini," tegasnya.

‎Pelayanan di luar panti, seperti yang dilakukan oleh UPTD Kesos Lansia Budi Agung melalui penyaluran bantuan ini, berfokus pada pendekatan keluarga dan komunitas, memastikan Lansia tetap berada di lingkungan yang dicintai sembari mendapatkan dukungan yang memadai. Hal ini sejalan dengan amanat undang-undang untuk memberdayakan peran keluarga dan masyarakat dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial Lansia.
‎Dengan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, "Gerakan 1000 Hari Menuju Bahagia" diharapkan mampu memberikan dampak yang berkelanjutan, menciptakan senyum kebahagiaan, dan menjamin hari tua yang bermartabat bagi 36 Penerima Manfaat.